Al-Kafalah
merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua
atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggungjawab seseorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
Landasan
Syariah:
Al-Qur’an
“Penyeru-penyeru itu berseru, ‘kami kehilangan piala raja dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan seberat (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya.’” (Yusuf: 72)
Al-Hadits
“Telah di hadapkan kepada Rasulullah SAW. (mayat seorang laki-laki untuk di shalatkan) ….Raulullah SAW bertanya “apakah dia mempunyai warisan?” Para saahabat menjawab “tidak” Rasulullah bertanya lagi, apakah dia mempunyai utang?’ Sahabat menjawab “Ya, sejumlah tiga dinar.” Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, “saya menjamin utangnya, ya Rasulullah.” Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut. (HR Bukhari no. 2172, kitab al-Hawalah)
Jenis al-Kafalah
a. Kafalah bin-Nafs
Merupakan
akad yang memberikan jaminan atas diri. Kafalah jenis ini adalah suatu bentuk
komitmen penanggung untuk menghadirkan sosok pihak tertanggung kepada orang
yang di tanggung haknya.
b. Kafalah bil-Maal
Merupakan
jaminan pembayaran barang atau pelunasan utang.
c. Kafalah Bit-Taslim
Jenis
Kafalah ini biasa di lakukan untuk menjamin pengembalian atas barang yang di
sewa, pada waktu masa sewa berakhir.
d. Kafalah al-Munjazah
Kafalah al-Munjazah adalah jaminan
mutlak yang tidak di batasi oleh jangka waktu dan untuk kepentingan atau tujuan
tertentu.